Kisah benar seorang penganut Syiah di Indonesia yang sangat benci ketika ada orang yang mengutuk Syiah dan sekarang ini dia sangat benci dengan Syiah.
Ditanyakan kenapa boleh jadi demikian.
Dia menjawab, ketika dia menuntut ilmu di Iran, dia mempunyai sahabat iaitu orang tempatan Iran dan sudah tentunya akidahnya adalah Syiah.
Sahabatnya itu memperkenalkan suatu tempat yang setiap malam Jumaat selalu dijadikan sebagai tempat nikah mut'ah. Sahabatnya itu kerap datang ke tempat tersebut.
Tapi ada suatu yang ganjil dari proses nikah mut'ah tersebut. Setiap malam Jumaat, semua lampu dalam hotel tersebut dimatikan. Alasan pemilik hotel, supaya masyarakat yang melakukan nikah mut'ah di tempat tersebut tidak saling mengenali dan jika bertemu di siang hari tidak malu.
Si sahabatnya itu ingin tahu. Sudah beberapa kali dia nikah mut'ah namun tidak mengetahui dengan siapa dia bersetubuh.
Kemudian dia mempunyai idea pada saat ijab-qobul (dalam suasana gelap), dia memberi cincin sebagai mas kawin dan agar selalu dipakai oleh wanita tersebut.
Setelah aqad persetubuhan selesai, dia pulang ke rumah nya dan wanita itu menunggu menjelang siang hari untuk pulang.
Pada awal pagi dia pergi ke hotel tersebut dan mencari wanita-wanita yang dia mut'ahi pada malam harinya.
Dia mencari perempuan yang memakai cincin dan setelah dapat dapat dia mengesan dan membuka hijab perempuan tersebut, dia sangat terkejut.
Wanita yang disetubuhinya semalam adalah adiknya sendiri yang juga sedang menuntut pengajian di situ.
Dari peristiwa hitam tersebut dia sangat menyesal, dan begitu merasa bersalah.
Setelah kejadian tersebut banyak yang terbongkar dengan siapa mereka mut'ah (bersetubuh), ada yang bersama sepupunya, bahkan ada yang bersetubuh dengan ibunya sendiri. Naudzubillah.
<sumber>
>
Tiada ulasan:
Catat Ulasan